Izza Novitasari
Selamat datang, semoga harimu menyenangkan
Kamis, 28 Maret 2013
PENGAMEN JALANAN
Kini hatinya lemah mendengar cibiran
Kini hatinya remuk mendengar gertakan
Kini telinganya sakit akan cubitan
Matanya yang penuh keceriaan
berubah menjadi kepedihan
Perutnya yang terasa lapar
Tangan yang kini tak berdaya
Tubuh yang menjadi kurus dan kering
Pakaian yang kusut tak masalah baginya
memang itulah yang ada
Setapak demi setapak dia berjalan
Walau panas diatas kepala
Walau kulit kaki tlah pecah
dan tenggorokan telah kering
dia tetap melangkah
Dengan rasa percaya
Dengan rasa ikhlas
Dia tak berhenti
Walau terkadang tak mendapat apa apa
Kini hatinya lemah mendengar cibiran
Kini hatinya remuk mendengar gertakan
Kini telinganya sakit akan cubitan
Matanya yang penuh keceriaan
berubah menjadi kepedihan
Perutnya yang terasa lapar
Tangan yang kini tak berdaya
Tubuh yang menjadi kurus dan kering
Pakaian yang kusut tak masalah baginya
memang itulah yang ada
Setapak demi setapak dia berjalan
Walau panas diatas kepala
Walau kulit kaki tlah pecah
dan tenggorokan telah kering
dia tetap melangkah
Dengan rasa percaya
Dengan rasa ikhlas
Dia tak berhenti
Walau terkadang tak mendapat apa apa
Puisi
KEBOHONGAN
Kau tau apa yang dia suka
Kau tau apa yang dia mau
Dan kau tau apa yang dia benci
Aku bohong jika ku berkata ku benci dia
Ku bohong jika ku tak sayang dia
Tapi hati ini tak bisa bohong karena
Karena ku sayang dia
Kau selalu jujur padamu tentangnya
Tapi kau tak pernah jujur tentangnya
Tanyamu dia balas
Tapi tanyaku kini dia acuhkan
itu memang sungguh menyakitkan
Ya Tuhan......
Kini ku tahu bahwa dia bukan untukku
kebohongan kini masih tersimpan
dan ku tak tau kapan ku harus membongkarnya
Kau tau apa yang dia suka
Kau tau apa yang dia mau
Dan kau tau apa yang dia benci
Aku bohong jika ku berkata ku benci dia
Ku bohong jika ku tak sayang dia
Tapi hati ini tak bisa bohong karena
Karena ku sayang dia
Kau selalu jujur padamu tentangnya
Tapi kau tak pernah jujur tentangnya
Tanyamu dia balas
Tapi tanyaku kini dia acuhkan
itu memang sungguh menyakitkan
Ya Tuhan......
Kini ku tahu bahwa dia bukan untukku
kebohongan kini masih tersimpan
dan ku tak tau kapan ku harus membongkarnya
Jumat, 05 Oktober 2012
Puisi
Kasih
Matamu bagai mentari pagi
Senyummu seindah pelangi
Hatimu selembut awan
Tapi dirimu bagai pasir
Kasih hatiku menangis melihatmu
Jantungku tertatih akan senyummu
Aku bagai burung hantu yang hanya memandang langit
Melihat dari bumi
Dan hanya bisa menjerit
Ohhh Tuhan
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan
Berlari tanpa arah
Mengejar tanpa lelah
Cintaku kini telah musnah
Terbawa angin yang marah
Karya : Izza Novitasari
Matamu bagai mentari pagi
Senyummu seindah pelangi
Hatimu selembut awan
Tapi dirimu bagai pasir
Kasih hatiku menangis melihatmu
Jantungku tertatih akan senyummu
Aku bagai burung hantu yang hanya memandang langit
Melihat dari bumi
Dan hanya bisa menjerit
Ohhh Tuhan
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan
Berlari tanpa arah
Mengejar tanpa lelah
Cintaku kini telah musnah
Terbawa angin yang marah
Karya : Izza Novitasari
Langganan:
Postingan (Atom)